mediaindonesia.com, Kamis, 12 Agustus 2010 - MUSEUM Keraton Mataram Islam di Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap dibuka untuk masyarakat umum.
"Museum ini sebenarnya sudah beberapa tahun lalu siap dioperasikan, tetapi pada 2006 bangunannya mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Setelah selesai direnovasi, dalam waktu dekat segera dibuka, dan bisa dikunjungi masyarakat umum," ujar Kasi Purbakala Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Riharyani, Rabu (11/8).
Menurut Riharyani, saat ini Museum Keraton Mataram Islam di Pleret sedang dipersiapkan untuk diperkenalkan kepada masyarakat umum. "Kami juga sedang melengkapi koleksi museum ini," katanya.
Mengenai pemenuhan syarat museum, Riharyani mengatakan, saat ini museum itu belum memenuhi persyaratan, terutama dalam jumlah koleksinya yang belum banyak, dan sumber daya manusianya masih terbatas untuk merawat serta mengelolanya.
"Jumlah koleksi berupa benda bersejarah hanya sekitar 100 buah, dan sebagian besar merupakan koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakal (BP3) Yogyakarta," ujarnya.
Museum Keraton Mataram Islam di Pleret saat ini masih di bawah naungan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, namun nantinya akan diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul setelah museum ini memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai museum, terutama dalam hal jumlah koleksinya. (Ant/X-12)
"Museum ini sebenarnya sudah beberapa tahun lalu siap dioperasikan, tetapi pada 2006 bangunannya mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Setelah selesai direnovasi, dalam waktu dekat segera dibuka, dan bisa dikunjungi masyarakat umum," ujar Kasi Purbakala Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Riharyani, Rabu (11/8).
Menurut Riharyani, saat ini Museum Keraton Mataram Islam di Pleret sedang dipersiapkan untuk diperkenalkan kepada masyarakat umum. "Kami juga sedang melengkapi koleksi museum ini," katanya.
Mengenai pemenuhan syarat museum, Riharyani mengatakan, saat ini museum itu belum memenuhi persyaratan, terutama dalam jumlah koleksinya yang belum banyak, dan sumber daya manusianya masih terbatas untuk merawat serta mengelolanya.
"Jumlah koleksi berupa benda bersejarah hanya sekitar 100 buah, dan sebagian besar merupakan koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakal (BP3) Yogyakarta," ujarnya.
Museum Keraton Mataram Islam di Pleret saat ini masih di bawah naungan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, namun nantinya akan diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul setelah museum ini memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai museum, terutama dalam hal jumlah koleksinya. (Ant/X-12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar