Pemerintah dan warga Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, mempertanyakan keseriusan pemerintah membangun Museum Budaya Bahari dan menjadikan Desa Punjulharjo sebagai desa wisata. Rancangan utama desa telah dibuat, tetapi pemerintah tak kunjung menanggapinya.
Kepala Desa Punjulharjo Nursalim, Senin (19/7), di Rembang, mengatakan, tokoh masyarakat dan perangkat Desa Punjulharjo telah membuat rancangan pengembangan desa. Pusatnya berada di Situs Perahu Kuno Punjulharjo.
Situs tersebut bakal dibangun menjadi Museum Budaya Bahari yang memperkenalkan kekayaan bahari Indonesia, khususnya Rembang. Untuk mendukung kawasan tersebut sekaligus memberdayakan perekonomian warga, npemerintah desa telah merintis budidaya buah kawis dan kelapa gading.
"Kami telah menanam bibit-bibit kawis dan kelapa di jalan-jalan kampung. Harapannya, para pengunjung dapat menikmati museum dan setelahnya mencicipi minuman khas Rembang dari buah kawis," kata Nursalim.
Menurut Nursalim, rancangan tersebut mengarah pada perwujudan Desa Punjulharjo sebagai pusat penelitian maritim dan industri olahan rakyat. Untuk mendukung penelitian tersebut, dalam waktu dekat pemerintah desa akan mengupayakan hot spot di sekitar lokasi temuan perahu.
Pemerintah dan warga desa juga berkeinginan mendirikan perpustakaan digital. Perpustakaan itu akan merangkum data sejarah, budaya, dan potensi sumber daya alam di Rembang. "Saya berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat merealisasikan rancangan kami," kata Nursalim.
Namun, hal yang paling mendesak dan perlu segera ditindaklanjuti, Nursalim menambahkan, adalah konservasi perahu. Pasalnya, kalau tidak segera dikonservasi, perahu akan semakin lapuk dan rusak.
Ketua Tim Peneliti Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Nahar Cahyandaru mengemukakan, dalam penataan kawasan bersejarah perlu memerhatikan sejumlah kaidah. Salah satunya adalah membagi kawasan tersebut ke dalam zona inti dan pendukung. "Jangan sampai zona inti, yaitu situs perahu kuno, bercampur dengan zona-zona lain. Hal itu dapat mengakibatkan kerusakan zona inti," kata Nahar.
Nahar juga mengusulkan supaya kawasan Punjulharjo dikoneksi dengan kawasan-kawasan sejarah lain terdekat, seperti Lasem, Plawangan, dan Petilasan Sunan Bonang. Tujuannya adalah mengenalkan dan menghidupkan kawasan-kawasan lain yang merupakan aset sejarah dan wisata Rembang. (HEN)
(Kompas edisi Jawa Tengah, Rabu, 21 Juli 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar