Target 20 Ribu Pengunjung, Manfaatkan Facebook sebagai Ajang Promosi
Tahun ini ditetapkan pemerintah sebagai Tahun Kunjung Museum 2010. Awal Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM), yang akan berlanjut hingga 2014. Pemerintah pun menjadikan museum sebagai salah satu andalan wisata di tahun 2010 ini. Bagaimana dengan Museum Sulteng?
AKHIR Desember lalu, tepatnya pada 29 Desember 2009, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Ir Jero Wacik SE, menetapkan dengan resmi Tahun Kunjungan Museum 2010. Sebuah momentum awal dari program lima tahunan yang lebih besar, yakni Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM). Salah satu gerakannya yakni kegiatan revitalisasi museum yang bertujuan mewujudkan museum Indonesia yang dinamis dan berdaya guna.
Namun GNCM rupanya bukanlah tujuan akhir. Sebab pada tahun 2014 dengan GNCM diharapkan terwujud museum di Indonesia yang menarik dan informatif serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik dari sisi pendidikan, kebudayaan, penelitian, hingga rekreasi. Layaknya museum di negara-negara maju, seperti museum di Eropa dan Amerika.
Mewujudkan kondisi ideal museum seperti itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebaliknya, merupakan pekerjaan rumah yang cukup besar dan menantang. Begitu pun dengan museum Sulteng dengan potensi sekaligus kelemahannya selama ini.
Menyambut dimulakannya Tahun Kunjungan 2010, instansi yang dipimpin oleh Dra Zaitun Fadjar itu, rupanya telah memiliki program dan target sendiri dalam menyukseskan GNCM. Ditemui kemarin (14/1), wanita berkerudung itu, mengaku tidak berdiam diri dalam merespons Tahun Kujungan Museum 2010. di 2010 ini, Zaitun menargetkan 20 ribu pengunjung datang ke museum.
“Tahun lalu ada 12 ribu pengunjung. Tentunya tahun ini harus lebih banyak dari pencapaian itu. Pokoknya kami berupaya kunjungan meningkat. Karena itu ayo datang, datang, dan datang ke museum. Rugi kalau tidak,” jelas Zaitun sekaligus berpromosi.
Target 20 ribu pengunjung tersebut, diakui Zaitun harus didukung dengan berbagai program yang tepat sekaligus efektif untuk mewujudkannya. Zaitun mengungkapkan untuk setahun mendatang ada sejumlah program yang sudah terjadwal. Misalnya program sosialisasi serta promosi museum untuk mengenalkan dan meningkatkan arus pengunjung ke Museum Sulteng.
Khusus program promosi itu, museum Sulteng tidak lagi hanya menggunakan media konvensional saja. Seperti memampang barner berukuran besar, membuat pin unik bergambar hati dengan tulisan Museum di Hatiku atau melakukan pertemuan sosialisasi semata. Namun juga merambah ke dunia maya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini, yakni Facebook.
Di laman Facebook, Museum Sulteng memiliki akun khusus. Sejak dibuat pada 29 Desember 2009 hingga pukul 19.00 WITA kemarin, Museum Sulteng sudah memiliki 705 penggemar. Para penggemar tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Sulteng saja. Namun juga berasal dari luar daerah. Seperti Makassar, Jakarta dan Surabaya.
Soal penggunaan Facebook itu, Zaitun mengaku pihaknya ingin merangkul seluruh kalangan. Tidak hanya kaum pelajar, peneliti maupun peminat seni dan budaya, yang selama ini mendominasi kunjungan ke museum.
“Saya bilang ke staf, kalau kita belum bisa (buat) situs khusus di internet, apa saja yang penting bisa mengenalkan museum. Nah, jadilah promosi lewat Facebook itu,” ungkap Zaitun.
Pengenalan museum, boleh jadi mengambil porsi besar dalam program untuk menyukseskan Tahun Kunjungan Museum 2010. Sebut saja pelaksanaan Pameran Budaya Lokal pada April mendatang, pameran khusus, pameran kreativitas siswa, yang seluruhnya dilaksanakan di lingkungan Museum Sulteng. Zaitun mengaku hal itu ditujukkan agar masyarakat dapat berkunjung dan akhirnya mengenal museum.
“Prioritas kami (masyarakat) datang dulu. Soal mereka paham atau tidak tentang koleksi-koleksi museum itu hal yang lain lagi. Yang penting datang dan kenal dulu. Jadi kenali museum-mu, cintai museum-mu,” tambahnya.
Zaitun juga mengungkapkan pencanangan Tahun Kunjungan Museum 2010 tingkat Provinsi Sulteng, nantinya akan dipusatkan di Museum Kabupaten Banggai. Museum yang terletak di Kota Luwuk itu menjadi titik awal dimulakannya seluruh kerja keras pihak Museum Sulteng untuk menyukseskan Tahun Kunjungan Museum 2010.
Pencanangan akan dilakasanakan pada 27 hingga 30 Januari mendatang. Sejumlah rangkaian kegiatan seperti pameran dan pergelaran seni-budaya juga akan digelar. Soal pecanangan yang mengambil tempat di Museum Kabupaten Banggai tersebut, diakui Zaitun ditujukan untuk mengeliatkan arus kunjungan di museum yang dibuka sejak 2007 itu.
“Kami harapkan pemerintah setempat juga memberikan perhatiannya terhadap museum. Dengan pencanangan Tahun Kunjungan Museum 2010 di sana nantinya, semua itu bisa terwujud,” tandas Zaitun.(LAPORAN: Nur Soima Ulfa)
(radarsulteng.com)
Tahun ini ditetapkan pemerintah sebagai Tahun Kunjung Museum 2010. Awal Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM), yang akan berlanjut hingga 2014. Pemerintah pun menjadikan museum sebagai salah satu andalan wisata di tahun 2010 ini. Bagaimana dengan Museum Sulteng?
AKHIR Desember lalu, tepatnya pada 29 Desember 2009, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Ir Jero Wacik SE, menetapkan dengan resmi Tahun Kunjungan Museum 2010. Sebuah momentum awal dari program lima tahunan yang lebih besar, yakni Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM). Salah satu gerakannya yakni kegiatan revitalisasi museum yang bertujuan mewujudkan museum Indonesia yang dinamis dan berdaya guna.
Namun GNCM rupanya bukanlah tujuan akhir. Sebab pada tahun 2014 dengan GNCM diharapkan terwujud museum di Indonesia yang menarik dan informatif serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik dari sisi pendidikan, kebudayaan, penelitian, hingga rekreasi. Layaknya museum di negara-negara maju, seperti museum di Eropa dan Amerika.
Mewujudkan kondisi ideal museum seperti itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebaliknya, merupakan pekerjaan rumah yang cukup besar dan menantang. Begitu pun dengan museum Sulteng dengan potensi sekaligus kelemahannya selama ini.
Menyambut dimulakannya Tahun Kunjungan 2010, instansi yang dipimpin oleh Dra Zaitun Fadjar itu, rupanya telah memiliki program dan target sendiri dalam menyukseskan GNCM. Ditemui kemarin (14/1), wanita berkerudung itu, mengaku tidak berdiam diri dalam merespons Tahun Kujungan Museum 2010. di 2010 ini, Zaitun menargetkan 20 ribu pengunjung datang ke museum.
“Tahun lalu ada 12 ribu pengunjung. Tentunya tahun ini harus lebih banyak dari pencapaian itu. Pokoknya kami berupaya kunjungan meningkat. Karena itu ayo datang, datang, dan datang ke museum. Rugi kalau tidak,” jelas Zaitun sekaligus berpromosi.
Target 20 ribu pengunjung tersebut, diakui Zaitun harus didukung dengan berbagai program yang tepat sekaligus efektif untuk mewujudkannya. Zaitun mengungkapkan untuk setahun mendatang ada sejumlah program yang sudah terjadwal. Misalnya program sosialisasi serta promosi museum untuk mengenalkan dan meningkatkan arus pengunjung ke Museum Sulteng.
Khusus program promosi itu, museum Sulteng tidak lagi hanya menggunakan media konvensional saja. Seperti memampang barner berukuran besar, membuat pin unik bergambar hati dengan tulisan Museum di Hatiku atau melakukan pertemuan sosialisasi semata. Namun juga merambah ke dunia maya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini, yakni Facebook.
Di laman Facebook, Museum Sulteng memiliki akun khusus. Sejak dibuat pada 29 Desember 2009 hingga pukul 19.00 WITA kemarin, Museum Sulteng sudah memiliki 705 penggemar. Para penggemar tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Sulteng saja. Namun juga berasal dari luar daerah. Seperti Makassar, Jakarta dan Surabaya.
Soal penggunaan Facebook itu, Zaitun mengaku pihaknya ingin merangkul seluruh kalangan. Tidak hanya kaum pelajar, peneliti maupun peminat seni dan budaya, yang selama ini mendominasi kunjungan ke museum.
“Saya bilang ke staf, kalau kita belum bisa (buat) situs khusus di internet, apa saja yang penting bisa mengenalkan museum. Nah, jadilah promosi lewat Facebook itu,” ungkap Zaitun.
Pengenalan museum, boleh jadi mengambil porsi besar dalam program untuk menyukseskan Tahun Kunjungan Museum 2010. Sebut saja pelaksanaan Pameran Budaya Lokal pada April mendatang, pameran khusus, pameran kreativitas siswa, yang seluruhnya dilaksanakan di lingkungan Museum Sulteng. Zaitun mengaku hal itu ditujukkan agar masyarakat dapat berkunjung dan akhirnya mengenal museum.
“Prioritas kami (masyarakat) datang dulu. Soal mereka paham atau tidak tentang koleksi-koleksi museum itu hal yang lain lagi. Yang penting datang dan kenal dulu. Jadi kenali museum-mu, cintai museum-mu,” tambahnya.
Zaitun juga mengungkapkan pencanangan Tahun Kunjungan Museum 2010 tingkat Provinsi Sulteng, nantinya akan dipusatkan di Museum Kabupaten Banggai. Museum yang terletak di Kota Luwuk itu menjadi titik awal dimulakannya seluruh kerja keras pihak Museum Sulteng untuk menyukseskan Tahun Kunjungan Museum 2010.
Pencanangan akan dilakasanakan pada 27 hingga 30 Januari mendatang. Sejumlah rangkaian kegiatan seperti pameran dan pergelaran seni-budaya juga akan digelar. Soal pecanangan yang mengambil tempat di Museum Kabupaten Banggai tersebut, diakui Zaitun ditujukan untuk mengeliatkan arus kunjungan di museum yang dibuka sejak 2007 itu.
“Kami harapkan pemerintah setempat juga memberikan perhatiannya terhadap museum. Dengan pencanangan Tahun Kunjungan Museum 2010 di sana nantinya, semua itu bisa terwujud,” tandas Zaitun.(LAPORAN: Nur Soima Ulfa)
(radarsulteng.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar