Sistem irigasi Subak diciptakan oleh Pendeta suci Rsi Markandya. Lima prasasti dan artefak menunjukkan bahwa subak di Bali ada sejak tahun 1071. Dia datang ke Bali dari Jawa Timur dengan 800 orang masyarakat, dan memotong kawasan hutan di Desa Taro, Kabupaten Gianyar, sekitar 50 km utara Denpasar. Kemudian kelompok itu membuat lahan irigasi (sawah) yang diselenggarakan oleh organisasi kesuwakan dan sekarang disebut subak. Keberadaan sistem subak di Bali tercatat sejak tahun 1071. Dibutuhkan waktu 393 tahun sistem pertanian sejak dikembangkan di Bali (Windia, 2006).
Sebenarnya, kerajaan terlibat pada pembuatan subak yang memungkinkan petani untuk membuat bendungan di sungai, selain untuk mengairi lahan kering. Kerajaan bahkan memberikan tanah dan membebaskan pajak untuk merangsang petani menanam padi pada lahan sawah irigasi.
Sejak pemerintahan Belanda, kepala subak (pekaseh) diinstruksikan oleh Belanda untuk mengumpulkan pajak tanah dari petani (anggota subak). Penting untuk dicatat bahwa kekhususan dari subak adalah kegiatan ritual. Beberapa upacara dilaksanakan oleh subak, dari persiapan lahan sampai panen.
Subak merupakan organisasi otonom yang mengelola daerah irigasi tertentu (sawah), mendapatkan air irigasi dari satu sumber dan bertanggung jawab untuk satu kuil subak. Sampai sekarang subak digunakan oleh pemerintah pada kegiatan pembangunan pertanian, untuk intensifikasi padi, pengembangan koperasi, dll.
Karena kegiatan wisata dan keterbatasan air di Bali, banyak daerah irigasi (sawah) digunakan untuk kegiatan non-pertanian. Statistik mencatat bahwa penurunan area sawah di Bali sekitar 650 hektar/tahun. Sekarang keberadaan sawah di Bali masih sekitar 70.000 hektar. Ini adalah masalah eksistensi kawasan sawah dan subak di Bali. Untuk menghindari masalah ini, beberapa kabupaten di Bali memperkenalkan kebijakan subsidi pajak tanah untuk para petani.
Kini muda-mudi Bali merasa tergugah akan pelestarian budaya khususnya sistem irigasi air pertanian Subak di Bali. Mereka ingin lebih memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada generasi muda khususnya melalui forum-forum diskusi di sekolah-sekolah setingkat SMP, SMU/SMK, DIPLOMA, Perguruan Tinggi dan Universitas tentang pentingnya melestarikan budaya Subak. Misalnya aktif melakukan studi dan aksi sosial ke Museum Subak.
Alamat
Tabanan
Nomor kontak
Sastra HP 0361-7410200 | 081.5588.12345
sastrabali@hotmail.com
Website: www.muda-mudisubakbali.blogspot.com
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjklh0CvLDvGYInW-_dTAAiVWv4WMlWZgWCxIahfWrQ4gl6ShUnT1yIiJ27CQRtU0eLVlqNHSRvb9pIeNtFSSzrDrjab3ELHxejWP7DG2VXA9hXieclPFJJ4wNhABGPpNufCfv_3ESIFjk/s320/museum-subak-1.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisFKx3dwK8kj8ilqpRaXNNGcpx2elmvQl_0iJBd53ZXWu5cvYdh6-JBgHRY6dnL6BBjEgHuCiJCJ7F-LJ3aJKmfr7WyZAyMw8WfikOurna99VymOe5xL8bx0HCYc9FvRAkosOT2sET92U/s320/museum-subak-2.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUgedHRVpsVPRhcN8IMxkq2NY6z5cL1OjayW0OUTXCCTecvhnDrdVd6B3sQ79sInLvTrvIxa9C9N8ClwMClWpmDUHOh6f5vCZQEDLkcOx-xg6qItMiyDTLeu36-ACxuajePnzqKwcCkbo/s320/museum-subak-3.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar