Koleksi yang dimiliki Museum Jawa Tengah Ronggowarsito selama ini belum mampu mendongkrak jumlah pengunjung secara signifikan. Oleh karena itu, untuk menarik minat wisatawan dan meningkatkan jumlah pengunjung, harus ada pembenahan.
Museum tidak bisa lagi hanya mengandalkan koleksi benda-benda kuno untuk menyedot pengunjung tetapi harus melakukan inovasi seperti menampilkan berbagai atraksi budaya.
"Hal itu memang menjadi tantangan untuk kami. Jika tidak, museum akan semakin ditinggalkan," ujar Kepala Seksi Pelayanan dan Tata Pameran Museum Ronggowasito Puji Suci Indiah, di Kota Semarang, Rabu (21/7).
Indiah mengakui, jumlah pengunjung masih fluktuatif dan biasanya terkonsentrasi di bulan-bulan tertentu. "Atraksi budaya memang masih minim karena keterbatasan biaya," kata Indiah.
Tingkat kunjungan di Museum Ronggowarsito periode Januari-Juni 2010 mencapai 27.799 orang atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang berjumlah 26.191 orang dan periode Januari-Juni 2008 yang mencapai 26.545 orang.
Kebanyakan pengunjung Museum Ronggowarsito siswa sekolah dasar. Sebagai gambaran, dari 40.448 pengunjung sepanjang tahun 2009, 13.641 di antaranya siswa SD. Hal ini menunjukkan museum belum menjadi destinasi wisata bagi warga.
Maman Suparman, salah satu seniman Kota Semarang, mengakui museum dapat dijadikan sebagai alternatif ruang pamer karya seni lukis selain galeri dan ruang publik lainnya.
Untuk itu, Maman dan 10 seniman lainnya memanfaatkan Pendopo Museum Jawa Tengah Ronggowarsito untuk menggelar pameran lukisan. (ILO)
(Kompas edisi Jateng, Kamis, 22 Juli 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar